'Kerana mulut, badan binasa' |
Aku ingin mencintaiMU
setulusnya, sebenar-benar aku cinta.
Dalam doa, dalam ucapan juga setiap langkahku.
^^
Penulisan menunjukkan aku tentang " indahnya menjaga lisan ".
Yup. writing. That's the way I use to check my performance in being the slave of Allah.
Dari Mu’az bin Jabal radhiallahuanhu dia berkata : Saya berkata : Ya Rasulullah, beritahukan saya tentang perbuatan yang dapat memasukkan saya ke dalam surga dan menjauhkan saya dari neraka, beliau bersabda: Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang besar, dan perkara tersebut mudah bagi mereka yang dimudahkan Allah ta’ala, : Beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya sedikitpun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji. Kemudian beliau (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam) bersabda: Maukah engkau aku beritahukan tentang pintu-pintu surga ?; Puasa adalah benteng, Sodaqoh akan mematikan (menghapus) kesalahan sebagaimana air mematikan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam (qiyamullail), kemudian beliau membacakan ayat (yang artinya) : “ Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya….”. Kemudian beliau bersabda: Maukah kalian aku beritahukan pokok dari segala perkara, tiangnya dan puncaknya ?, aku menjawab : Mau ya Nabi Allah. Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah Jihad. Kemudian beliau bersabda : Maukah kalian aku beritahukan sesuatu (yang jika kalian laksanakan) kalian dapat memiliki semua itu ?, saya berkata : Mau ya Rasulullah. Maka Rasulullah memegang lisannya lalu bersabda: Jagalah ini (dari perkataan kotor/buruk). Saya berkata: Ya Nabi Allah, apakah kita akan dihukum juga atas apa yang kita bicarakan ?, beliau bersabda: Ah kamu ini, adakah yang menyebabkan seseorang terjungkel wajahnya di neraka –atau sabda beliau : diatas hidungnya- selain buah dari yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka .
(Riwayat Tirmizi dan dia berkata: Haditsnya hasan shahih)
Bila aku tulis merapu, maka tahulah aku tentang kondisi imanku.
Bila aku tulis dengan hikmah, maka tenanglah si hati yang lemah.
Penulisan mengajarku cara untuk menulis perkara yang baik.
Penulisan mengajarku cara untuk membetulkan perkataan yang kurang elok.
Penulisan mengajarku cara untuk menyangkal kata-kata manusia dengan bijaksana.
Penulisan mengajarku cara berfikiran rasional.
Terima kasih penulisan.
^^
Mudah untuk mengenal hati sendiri. Hanya memerhati apa yang dilakukan oleh si hati. Lebih mudah lagi di ruang-ruang sosial anda sendiri.
Hati-hati dengan hati.
Hati-hati dengan kata-kata
Hati-hati dengan perlakuan.
Semuanya membawa saham di hari kemudian.
Ingat! Manusia itu pendosa. Sebaik-baik pendosa ialah yang bertaubat segera bila sedar diri melakukannya.
Yang penting, jangan sesekali putus asa.
* t.a.m.a.t *
No comments:
Post a Comment